Wednesday, August 31, 2016

Ribuan Orang Tertangkap di Seluruh Dunia Karena Judi Bola

Lebih dari 4.000 orang telah ditangkap di seluruh dunia dan lebih dari $ 13.000.000 disita di Asia dalam operasi yang menargetkan perjudian illegal selama turnamen sepak bola Euro 2016, Interpol mengatakan pada hari Senin.

Lembaga kerjasama polisi global, yang disebut operasi "yang paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir", mengatakan lebih dari 4.000 serangan dilakukan di seluruh China, Prancis, Yunani, Italia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam selama Operasi SOGA VI (singkatan judi sepak bola) di sarang diperkirakan telah menangani $ 649.000.000 senilai taruhan.

"Jumlah penyitaan yang tertinggi dan paling signifikan antara operasi serupa dalam beberapa tahun terakhir. Operasi SOGA penting untuk pemberantasan judi bukan hanya illegal, tetapi juga jaringan terorganisir di balik ini dan jenis-jenis kejahatan, "kata Kepala Inspektur Chan Lok Lok, Kepala Kejahatan Terorganisir Hong Kong dan Triad Bureau.

Operasi kedua ditargetkan jaringan transnasional belakang situs illegal dan jenis operasi call center, Interpol mengatakan dalam sebuah pernyataan di Bangkok.

Reuters tidak dapat segera mencapai direktur Interpol Thailand untuk komentar.

Penangkapan terjadi di tengah lonjakan rekor dalam aktivitas judi online illegal di Cina dengan jutaan yuan ditempatkan di taruhan pada Euro 2016, efek samping dari lonjakan bunga China dalam sepak bola global.

Portugal dimahkotai Euro 2016 juara pada 10 Juli, mengalahkan tuan rumah Prancis 1-0 untuk memenangkan kejuaraan besar pertama mereka.

Kapolri: Pemberantasan Akan Dilakukan Terhadapa Aktivitas Judi Bola Online yang Berkembang Marak Terutama di Indonesia

Satu persatu aktivitas perjudian di bumi uncak apalagi ditambah dengan perkembangan internet yang memudahkan para penelusur website menggenggam apa yang diingikan. Oleh sebab itu, judi online pun menjadi marak. Apa sih judi online itu?  Menurut penjelasan Wikipedia.com, judi online itu adalah istilah umum untuk melakukan taruhan dengan menggunan fasilitas internet.

Judi online dapat dikatakan sebagai jenis pertaruhan yang sudah modern, sebab untuk seorang penjudi yang berkeinginan untuk melakukan taruhan, dia tidak seharusnya pergi ke lokasi yang menyediakan fasilitas entertainment yang bersifat taruhan itu. Jika hukum negaranya mendukung dengan aksi tersebut, maka tidaklah menjadi masalah tapi jika tidak seperti (Indonesia). Pemerintah Indonesia dengan aggresive menghentikan aktivitas-aktivitas perjudian yang terjadi di negaranya.

Dengan membuka smart gadget dengan dukungan fasilitas internet, dia akan dapat mengakses ke situs-situ judi online seperti dewabola888.com, ibcbet, dan lain-lain dimana situs ini adalah agen yang menyediakan taruhan judi online berupa judi bola, taruhan pada major sports, slot machine, sabung ayam dan banyak lagi.

Di Indonesia, jenis taruhan yang paling populer itu merupakan taruhan pada judi bola, dimana bettor dapat mempertaruhkan uang digital yang berupa tukaran dari uang asli ke uang permainan untuk yang ingin dipertaruhkannya. Mereka bisa melakukan berbagai jenis cara betting bola seperti betting pada Half-Time dan Full-Time, ataupun betting yang diberikan Handicap, Wincast/Scorecast dan masih banyak lagi.

Kapolri Jenderal Bambang H. Danuri menegaskan untuk memberantas aktivitas judi online, dengan bantuan Kementerian Komunikasi dan Info (Kominfo), Polri sudah menaruh target mereka pada agen-agen yang menyediakan fasilitas perjudian online. Dengan kata lain, agen judi online dan judi bola perlu siap-siaga kapan mereka akan digerebek oleh polisi.

Fenomena Judi Online Telah Mengacaukan Budaya Anak Remaja Indonesia

Fenomena judi online kini telah menjadi potret buram yang merusak generasi muda. Ironisnya, para penggiat judi online ini tak sedikit dari mereka yang masih pelajar.

Jadi, bagaimana Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Palembang, Adi Sangadi melihat fenomena ini? Pasalnya, penggiat scandal judi online ini banyak dilakukan oleh anak-anak yang masih sekolah.

Judi online menurut Adi Sangadi diakui telah merampas budaya anak-anak dewasa ini. Tidak hanya warung internet (warnet) sebagai objek mereka, karena anak-anak zanan kini juga sudah dilengkapi dengan smart gadget. Oleh sebab itu dalam setiap kesempatan kita selalu memberikan permohonan dan tindakan preventif bagi anak-anak mengenai kebiasaan judi online yang memberikan akses kepada taruhan judi bola, taruhan poker online, machine slot, sabung ayam dst. Kemudian juga dengan content pornografi dan sejenisnya.

Tentu Komisi Perlindungan Anak Indonesia selalu berkordinasi dengan stakeholder dan juga Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk hal semacam ini. Kita berharap ada semua peran dalam memberikan arahan dan pengajaran kepada anak-anak kita untuk berkarakter dan memiliki budaya yang lebih baik.

Dan perlu disadari bahwa ada juga peran dari orang tua sebagaimana mereka adalah orang yang paling dekat dengan anak. Oleh sebab itu, menekan kepada anak kita dengan apa yang dibutuhkan bukan apa yang diinginkan. Bukan kemudian kita sebagai orang tua itu tidak sayang pada mereka tetapi belum sampai saatnya.

Misalnya membekali dengan smartphone atau tablet tanpa filter dan pantaun dari orang tua kemudian juga melakukan judi online sebab kini judi online tidak hanya di warnet saja sekarang dilakukan.

Kemudian selanjutnya membekali uang jajan yang berlebihan itu kan kemudian akan mencetus anak untuk sembrono. Dan yang paling penting adalah filter agama bagi anak-anak sehingga orang tua perlu melakukan adanya pendekatan agar anak mereka mengerti mengenai mana hal yang baik dan mana yang buruk misalnya mengaji dan lain sebagainya.

Selanjutnya mengenai Sekolah yang notabene nya adalah tempat kedua setelah rumah sehingga diharapkan kepada guru agar selalu memberikan pembelajaran mengenai charecter dan culture seperti akses internet yang digunakan sebagaimana mestinya.

Artinya, guru jangan hanya mengajar tapi mendidik dan membimbing sehingga bukan hanya IQ (Intelligent Question), tapi (Spiritual Question) SQ dan juga EQ (Emotional Question) yang merupakan filter bagi anak-anak ditengah agressive-nya budaya-budaya barat yang masuk.

Tidak sebatas itu, kemudian polisi yang sampai sekarang Komisi Perlindungan Anak Indonesia selalu mendampingi anak-anak yang bermasalah dengan tindakan pidana. Dan dalam context ini pastinya kita bersama-sama akan melakukan pengawasan terhadap kepolisian dan melakukan pembinaan.

Dan jika memang sudah melanggar dan masuk dalam kalangan pidana maka polisi akan memproses dengan hukum yang berlaku dan tentu Komisi Perlindungan Anak Indonesia selalu akan mendampingi selama mereka masih anak-anak.

Kami pada prinsipnya selalu membuka pintu lebar kepada masyarakat yang kemudian mengeluhkan kepada para anak-anak untuk sama-sama bertukar pikiran. Dan kami akan melakukan pembinaan bagaimana seharusnya menyikapi anak-anak.